Ponpesalmunawwar.sch.id , Bojonegoro - Para bocah laki - laki usia belasan tahun yang memenuhi sebuah Masjid (Mushala) bergiliran me...
Ponpesalmunawwar.sch.id,
Bojonegoro - Para bocah laki - laki usia belasan tahun yang
memenuhi sebuah Masjid (Mushala) bergiliran menyalami sambil mencium tangan
seorang pria paruh baya. Bocah - bocah bersarung dan berbaju koko lengkap
dengan kopiahnya itu adalah para makmum shalat ashyar, sedangkan pria yang disalami
imamnya.
Aktivitas salam - salaman
itu menjadi salah satu pemandangan pertama saat La Rayba berkunjung di kompleks
Pondok Pesantren (Ponpes) dan Lembaga Pendidikan Al-Munawwar, di Jl. Raya Kunci
KM 17 - Desa Kunci, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Sebenarnya tidak hanya para bocah
laki – laki yang menjadi makmum shalat waktu itu. Ada juga yang perempuan.
Tapi, para perempuan –juga berusia belasan tahun— yang menempati bagian utara
bangunan masjid tersebut tidak menyalami sang imam. Mereka tetap duduk di shaf
masing - masing dan baru bubar setelah sang imam turun dari masjid.
“Pemandangan seperti itu
selalu ada setiap usai shalat lima waktu. Karena selain wajib (shalat lima
waktu, Red), (berjamaah) ini bagian dari latihan disiplin untuk anak-anak,’’
kata Kyai Bardam Abd. Nasir, Pengasuh Ponpes -Munawwar yang juga imam shalat tersebut,
Sabtu (06/11/2010).
Seperti lazimnya, ilmu agama
dan sistem ngaji di Ponpes Al-Munawwar tak jauh beda dengan Ponpes - Ponpes
yang lain. Khususnya, Ponpes yang pengajarannya memadukan sistem salafiah dan
modern. Namun, ada yang khas di Ponpes ini. Yakni, ’’pelajaran’’ Bahasa Inggris
dan Bahasa Arab disampaikan setiap usai shalat Shubuh berjamaah di masjid.
Tentu, selain yang disampaikan pada saat jam - jam pelajaran madrasah.
Ada beberapa Lembaga pendidikan
di bawah naungan Ponpes Al-Munawwar. Yakni, Madrasah Tsanawiah (MTs) yang
berdiri bersamaan dengan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman
Kanak - Kanak (TK). Juga, Madrasah Alyiah (MA) sebagai wadah untuk menampung
para lulusan MTs-nya. Nama Lembaga - lembaga pendidikan itu sama dengan Ponpesnya.
Yakni, Al-Munawwar.
Sedangkan pengasuhan Ponpes
Al-Munawwar di bawah kendali langsung Kyai Bardam dibantu 10 ustadz. Sedangkan
PAUD dan TK dikepalai oleh istrinya, Nyai Nurur Rohmah, asal Pacul Gowang,
Jombang. Kepala MTs dijabat Moch. Tsabit BA, kakak sang Kyai.
Kemudian untuk MA sudah dua
kali ganti Kepala. Yakni, pada 2007 - 2009 dijabat Jitno Handono S.Pd.
(sekarang mengajar di MTsN 1 Bojonegoro), selanjutnya, tepatnya sejak Januari
2009 sampai sekarang, dijabat Dwi Handayani S.Pd. Total pendidik di MTs dan MA
Al-Munawwar saat ini 24 guru.
Lembaga pendidikan itu
menempati delapan lokal bangunan. Yakni, PAUD/TK satu lokal, MTs dan MA masing -
masing tiga lokal, dan kantor satu lokal. Saat ini ada penambahan masing - masing
satu lokal untuk MTs dan MA. Pembangunan lokal baru ini sekarang masih dalam
tahap pengerjaan.
Bangunan - bangunan itu
menempati lahan sekitar 4.800 m2. Selain itu, ada lahan lain –juga sekitar 5.000
m2— untuk unit usaha. Yakni (sementara ini) untuk pembibitan dan penggemukan
sapi. Kiai Bardam menyebut sapi untuk pembibitan yang ada saat ini, yakni
indukan, 15 ekor. Sedangkan yang digemukkan (sapi jantan) sembilan ekor.
“Kedepan, melalui Ponpes dan
Lembaga pendidikan Al-Munawwar akan berusaha terus mengembangkan unit usahanya
dalam bentuk - bentuk lain. Semua itu untuk melatih jiwa kewirausahaan
(entrepreneurship) para santri dan murid,” ucap Kyai Bardam.
Menurut kiai lulusan Lembaga
Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta itu, para santri dan murid di
Ponpes - Lembaga Pendidikan Al-Munawwar kebanyakan berasal dari daerah di
sekitarnya. Antara lain, dari desa - desa di Kecamatan Dander dan Temayang.
Saat ini, total santri dan murid sekitar 500 anak. Diantara mereka, kurang lebih
200 yang mukim alias mondok.
’’Murid yang dari daerah
sekitar sini kebanyakan pulang. Kalau yang mukim ya tentu yang rumahnya jauh,’’
ungkap Kyai Bardam.
Santri atau murid yang mukim
itu antara lain dari Grobogan, Jawa Tengah, dan beberapa daerah di Jawa Timur
seperti Jombang dan Surabaya.
’’Selain dari Jawa, Santri Ponpes
Al-Munawwar ada juga sebanyak lima anak dari luar Jawa. Mereka dari Lampung, Sumatera,’’
Pungkas Abi (ayah) dari Hamidatun Nashiroh (9 tahun) dan Muhammad Hasyim Asyhari
Anta Maulana (4 tahun) ini. *[Ros / Red]
Profil Sang Kyai
Nama : Bardam Abd Nasir bin Munawwar.
Istri : Nurur Rohmah S.Pd.I.
Anak : - Hamidatun Nashiroh (9 th).
- Muhammad Hasyim Asyhari Anta Maulana (4 th).
Pendidikan : - SD di Sumberarum, Kunci, Dander, Bojonegoro.
- MTs Al-Rosyid Kendal, Kecamatan Dander, Bojonegoro.
- MA di Tebu Ireng, Kabupaten Jombang.
- LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab) di Jakarta.
- IAIN Sunan Ampel Surabaya di Bojonegoro.
- STAI Sunan Giri Bojonegoro.
Nama : Bardam Abd Nasir bin Munawwar.
Istri : Nurur Rohmah S.Pd.I.
Anak : - Hamidatun Nashiroh (9 th).
- Muhammad Hasyim Asyhari Anta Maulana (4 th).
Pendidikan : - SD di Sumberarum, Kunci, Dander, Bojonegoro.
- MTs Al-Rosyid Kendal, Kecamatan Dander, Bojonegoro.
- MA di Tebu Ireng, Kabupaten Jombang.
- LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab) di Jakarta.
- IAIN Sunan Ampel Surabaya di Bojonegoro.
- STAI Sunan Giri Bojonegoro.
Foto : Pengasuh Ponpes Al-Munawwar, KH. Bardam Abd Nasir bin Munawwar bersama Bu Nyai Hj. Nurur Rohmah, S.Pd.I.
COMMENTS